Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah :
SMA Negeri 1 Banda Aceh
Mata
Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester
: XI/2
Pertemuan
Ke- : 34 - 36
Alokasi
Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar
Kompetensi : 3. Menjelaskan
struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan.
Indikator : 1. Membedakan pengertian ekskresi, sekresi, dan defekasi.
2. Mengidentifikasikan
struktur, fungsi dan proses dalam sistem ekskresi manusia.
3. Mengaitkan struktur, fungsi dan proses dalam
sistem ekskresi manusia.
4. Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada alat ekskresi
manusia.
5. Mengidentifikasi
alat ekskresi pada hewan.
I.
Tujuan
Pembelajaran
A.
Siswa mampu membedakan
pengertian ekskresi, sekresi, dan defekasi.
B.
Siswa mampu mengidentifikasikan
struktur dan fungsi alat-alat ekskresi.
C.
Siswa mampu membedakan
struktur dan fungsi alat-alat ekskresi.
D.
Siswa mampu menggambar
struktur ginjal dan menjelaskan proses pembentukan urine.
E.
Siswa mampu mendeskripsikan
struktur dan fungsi hati sebagai alat ekskresi.
F.
Siswa mampu mendeskripsikan struktur dan fungsi paru-paru
sebagai alat ekskresi.
G.
Siswa mampu mendeskripsikan
struktur dan fungsi kulit sebagai alat ekskresi.
H.
Siswa mampu mengidentifikasi penyakit/gangguan pada alat ekskresi
manusia.
I.
Siswa mampu mengidentifikasi
alat ekskresi pada hewan.
II.
Materi Ajar
Proses pengeluaran zat pada manusia dibedakan
menjadi 3 yaitu: defekasi, sekresi, dan ekskresi. Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa yang tidak dipakai atau tidak berguna
lagi bagi tubuh bersama urin, keringatdan pernapasan. Defekasi adalah
proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tinja (feses) yang dikeluarkan
melalui anus. Sekresi adalah proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang
berguna bagi tubuh. Getah tersebut umumnya mengandung enzim atau hormon.
1. Ginjal (Ren),
Ginjal pada manusia jumlahnya satu pasang, berbentuk seperti
kacang merah dengan warna merah tua keungu-unguan, panjangnya kira-kira 10 cm,
terletak di dalam rongga perut sebelah kiri dan sebelah kanan ruas-ruas tulang
belakang. Adapun bagian-bagian ginjal yaitu
1. Korteks,
mengandung jutaan unit penyaring darah (nefron)dan setiap nefron terdiri dari
badan malpighi yang tersusun dari glomerulus dan simpai bowman.
2. Medula, mengandung tubulus yang
bermuara di pelvis renalis.
3.
Pelvis
renalis (rongga ginjal), Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga
ginjal dihubungkan oleh ureter ke kandung kemih yang berfungsi untuk tempat
penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Urin yang akan keluar dari
kandung kemih melewati saluran yaitu uretra.
Proses
pembentukan urin di ginjal yaitu
1.
Filtrasi
Terjadinya
filtrasi di glumerolus, zat yang dihasilkan disebut filtrat glumeroli. Zat
tersebut kemudian masuk ke simpai bowman. Didalam glomerulus, sel-sel darah,
trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak
ikut dikeluarkan.
Dari
proses ini menghasilkan urin primer yang mengandung glukosa, garam, natrium,
kalium, dan asam amino.
2.
Reabsorpsi
Merupakan penyerapan kembali zat-zat
yang masih berguna yang terjadi di tubulus renalis. Zat penting yang
direabsorpsi kembali adalah protein, asam amino, glukosa, dan vitamin.
3.
Augmentasi
Merupakan pengumpulan zat yang tidak berguna utnuk dikeluarkan dari
tubuh dan terjadi di tubulus kontortus distal. Urin yang terbentuk akan
disimpan sementara di kantung kemih dan selanjutnya dibuang melalui uretra.
2. Kulit
Fungsi
kulit :
·
Melindungi
tubuh terhadap kerusakan fisik
·
Menerima
rangsangan dari luar
·
Mengatur suhu
tubuh dan menjaga pengeluaran air
·
Sebagai alat
ekskresi yang mengeluarkan zat sisa berupa keringat
Kulit terdiri atas:
1) Lapisan luar (epidermis), terdiri atas 4 lapisan, yaitu:
a) Stratum korneum atau
lapisan zat tanduk merupakan lapisan sel mati yang selalu mengelupas.
b) Stratum lusidum, merupakan
lapisan tidak berpigmen dan tidak berinti.
c) Stratum granulosum, merupakan
lapisan berpigmen.
d) Stratum germinativum,
merupakan lapisan pembentuk sel-sel baru.
2) Lapisan dalam (dermis), terdiri atas:
a) Akar rambut
b) Kelenjar
keringat (glandula sudorifera)
c) Kelenjar
minyak (glandula sebasea)
d) Pembuluh
darah
e) Saraf
Kelenjar keringat tersebar luas pada
sebagian besar permukaan tubuh. Pengeluaran keringat berada di bawah pusat
pengatur suhu yaitu hipotalamus. Aktivitas kelenjar keringat juga dipengaruhi
oleh perubahan suhu lingkungan. Ketika suhu meningkat (panas), kelenjar
keringat menjadi aktifdan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah lebih
banyak. Meningkatnya aktivitas kelenjar keringat menyebabkan keluarnya keringat
dari kulit dengan cara penguapan sehingga menurunkan suhu sehingga mengurangi
rasa panas dari lingkungan.
3.
Paru-paru
Sebagai alat ekskresi, paru-paru
mengeluarkan air dan CO2. Sisa metabolisme aan diangkut oleh darah
menuju ke paru-paru untuk dibuang. Prosesnya yaitu dengan berdifusinya CO2
dari sel ke dalam darah kemudian masuk ke alveolus. CO2 akan
dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi.
4.
HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam
tubuh berwarna merah tua yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Zat
yang di keluarkan adalah zat warna empedu (bilirubin)yang ditampung dalam
kantung empedu.
SISTEM
EKSKRESI PADA HEWAN
1.
Sistem ekskresi pada mamalia
Sistem Ekskresi pada mamalia hampir sama dengan manusia
tetapi sedikit berbeda karena mamalia dipengaruhi/disebabkan oleh lingkungan
tempat tinggalnya. Paru-paru mamalia mempunyai permukaan ber spon (spongy
texture) dan dipenuhi liang epitelium dengan itu mempunyai luas
permukaan per isi yang lebih luas berbanding luas permukaan paru-paru.
Paru-paru manusia adalah contoh biasa bagi paru-paru jenis ini.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (thoracic
cavity), dilindungi oleh struktur bertulang tulang selangka dan diselaputi
karung dwi dinding dikenali sebagai pleura. Lapisan karung dalam melekat
pada permukaan luar paru-paru dan lapisan karung luar melekat pada dinding
rongga dada. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan udara yang dikenali sebagai
rongga pleural yang berisi cecair pleural ini membenarkan lapisan
luar dan dalam berselisih sesama sendiri, dan menghalang ia daripada terpisah
dengan mudah.
Bernafas kebanyakannya dilakukan oleh diafragma di
bawah, otot yang mengucup menyebabkan rongga di mana paru-paru berada
mengembang. Sangkar selangka juga boleh mengembang dan mengucup sedikit.
Ini menyebabkan udara tetarik ke dalam dan keluar dari
paru-paru melalui trakea dan salur bronkus (bronkhial tubes) yang
bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil dikelilingi
oleh kapilari yang dipenuhi darah. Di sini oksigen meresap
masuk ke dalam darah, di mana oksigen akan d angkut melalui hemoglobin. Darah
tanpa oksigen dari jantung memasuki paru-paru melalui pembuluh
pulmonari dan lepas dioksigenkan, kembali ke jantung melalui salur
pulmonari.
2. Sistem ekskresi pada ikan
Ikan mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu
lubang pengeluaran yang disebut urogenital.Lubang urogenital ialah
lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat
dibelakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup di air tawar dilengkapi sejumlah
glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut
memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme
berjalan lambat.
3.
Sistem
ekskresi pada amfibi
Saluran ekskresi pada katak yaitu ginjal, paru-paru,dan
kulit. Saluran ekskresi pada katak jantan & betina memiliki perbedaan, pada
katak jantan saluran kelamin & saluran urin bersatu dengan ginjal, sedangkan
pada katak betina kedua saluran itu terpisah. Walaupun begitu alat lainnya
bermuara pada satu saluran dan lubang pengeluaran yang disebut kloaka.
4.
Sistem
ekskresi pada reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit
dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat
hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa
asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.
Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi
pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna
seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi
yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata
lainnya.
SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN INVERTEBRATA
Sistem ekskresi invertebrata
berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki
ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya,
invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini
berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya.
Alat ekskresinya ada yang berupa
saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari
struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem
ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan
belalang.
1.
Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih
Cacing pipih mempunyai organ
nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun
dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium
terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia.
Tiap sel api mempunyai
beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa
zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur
arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada
tempat tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka
sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat
lubang nefridiofora ini.
|
Gbr. Struktur
alat ekskresi pada casing pipih
|
Sebagian besar sisa nitrogen tidak
masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan
dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari
sel ke air.
2. Sistem Ekskresi pada Anelida dan Molluska
Anelida dan molluska mempunyai
organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang
merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang
metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua
lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di
bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan
bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai
sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang
berliku-liku pada segmen berikutnya.
|
Gbr. Sistem ekskresi pada anelida
|
Bagian akhir dari saluran yang
berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan
bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang
kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke
nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah
panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan
ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu
menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit
air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.
Metanefridium berlaku seperti
penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke
sistem sirkulasi. Cairan
dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada
dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh
karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida
mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat
sistem ekskresi.
3. Alat Ekskresi pada Belalang
Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh
Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada
vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih
kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping
pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat
sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti
paru-paru pada vertebrata.
Belalang tidak dapat
mengekskresikan amonia dan harus memelihara Pkonsentrasi air di dalam tubuhnya.
Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut
asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.
Pembuluh Malpighi terletak di
antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi.
Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang
mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai
garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat
dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal
asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.
|
Gbr. Sistem Ekskresi pada belalang
|
III. Metode Pembelajaran
·
Metode : Kooperatif, ceramah,
·
Model : STAD, Gallery Walk, dan Problem Posing
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-34
A. Kegiatan
Awal
1.
Memberi salam dan mengabsen siswa.
2. Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa, pesawat
terbang menghasilkan asap yang mengepul di udara sebagai hasil pembakaran. Sedangkan
kita sebagai manusia apa saja bahan buangan yang dihasilkan oleh tubuh kita?
3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan
Inti
1. Guru
menjelaskan materi tentang sistem ekskresi pada manusia dengan memperlihatkan
charta tentang ginjal beserta alat peraga kulit.
2.
Guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif.
3. Guru meminta siswa
dari perwakilan kelompok untuk mengambil undian untuk menentukan materi yang
akan didiskusikan. Kemudian setiap kelompok dibagikan LKS.
4. Guru
meminta siswa mendiskusikan LKS yang telah dibagikan.
5. Guru
mengawasi dan membimbing selama kerja kelompok berlangsung.
6. Guru
meminta anggota kelompok untuk menjelaskan materi sesuai dengan undian yang
didapat.
7. Guru
memberikan pertanyaan mengenai sistem ekskresi pada manusia.
8. Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi.
C. Kegiatan
Akhir
1.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
hasil pembelajaran.
2.
Guru memberikan tugas pada masing-masing
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas minggu depan.
Pertemuan Ke-35
A. Kegiatan
Awal
1.
Memberi salam dan mengabsen siswa.
2. Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah sama
sistem ekskresi antara invertbrata dengan vertebrata?
3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan
Inti
1. Guru
memberikan pre-test tentang materi sebelumnya.
2. Guru
menjelaskan materi tentang sistem ekskresi pada hewan.
3. Guru membagi siswa
dalam kelompok kooperatif.
4. Guru meminta siswa
dari perwakilan kelompok untuk mengambil undian untuk menentukan materi yang
akan didiskusikan.
5. Guru
mengkondisikan siswa dalam bentuk stand dimana setiap stand akan menampilkan
atau menempelkan hasil karyanya pada dinding.
6. Kelompok
yang lain akan berkunjung ke tempat masing-masing stand untuk memberi komentar
atau pertanyaan.
7. Guru
mengawasi dan membimbing selama proses pembelajaran.
8. Guru
meminta anggota kelompok untuk menjelaskan materi yang mereka tampilkan.
9. Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi.
C. Kegiatan
Akhir
1. Guru
dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.
Pertemuan Ke-36
A. Kegiatan
Awal
1.
Memberi salam dan mengabsen siswa.
2.
Apersepsi: Guru
bertanya kepada siswa mengapa kita tidak
diperbolehkan menahan keinginan untuk buang air kecil? Siswa diminta
mengemukakan pendapatnya masing-masing.
3.
Guru
menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan
Inti
1.
Guru
menyampaikan materi tentang gangguan/penyakit pada alat ekskresi manusia.
2.
Siswa diminta
untuk menyusun/membentuk soal tentang sistem ekskresi pada manusia dan hewan
beserta gangguannya.
3.
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan soal
yang disusun dengan temannya.
4.
Guru membahas
jawaban soal yang disusun/dibentuk oleh siswa.
C.
Kegiatan Akhir
1.
Guru meminta
siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
·
Alat : - Gambar (charta)
tentang sistem ekskresi manusia
-
Alat
peraga kulit dan ginjal
·
Bahan : - Buku Paket Biologi Kelas
XI, D.A Pratiwi, dkk.
-
Buku
Biologi Jilid XI, Dyah Aryulina, dkk.
VI. Penilaian
·
Jenis Penilaian : Tugas individu dan tugas
kelompok
·
Bentuk Instrumen : Tes tertulis
·
Contoh Instrumen :
A. Pilihan Ganda
I.
Pilihlah satu
jawaban yang tepat.
1.
Urutan yang
benar mengenai proses pengeluaran urin adalah….
a.
Filtrasi-
dehidrasi- agmentasi
b.
Filtrasi-
sekresi- augmentasi
c.
Filtrasi-
reabsorpsi- dehidrasi
d.
Filtrasi- reabsorpsi-
augmentasi
e.
Filtrasi-
sekresi- augmentasi
2.
Jika kandungan
air dalam darah rendah, maka kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon….
a.
Progesteron d. ADH
b.
LH e.
Adrenalin
c.
FSH
3.
Dari hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urin pak udin mengandung glukosa.
Hal ini menunjukkan adanya kelainan fungsi ginjal pada proses….
a.
Defekasi d. Filtrasi
b.
Sekresi e.
Reabsorpsi
c.
Augmentasi
4.
Fungsi
hati sebagai alat ekskresi adalah . . . .
a. mengeluarkan empedu
b. merombak sel darah merah
c. mengubah gula menjadi glikogen
d. mengubah glikogen menjadi gula
e. mengubah provitamin A menjadi vitamin A
5.
Berikut
adalah beberapa dari kulit manusia.
1. Stratum korneum
2. Akar rambut
3. Stratum lusidum
4. Kelenjar keringat
5. Stratum germinativum
Yang
merupakan bagian dari epidermis adalah . . . .
a. 1 - 2 – 3 d.
3 – 4 - 5
b. 2 - 3 – 4 e.
2 – 4 - 5
c. 1 - 3 - 5
6.
Yang
menyebabkan urine berwarna kekuningan adalah zat . ..
a. Biliverdin d.
histamin
b. Bilirubin e.
hemoglobin
c. Urobilin
7.
Diabetes
mellitus dapat terjadi karena kegagalan . . . .
a. glomerulus mengadakan filtrasi
b. hati menghasilkan enzim amilase
c. pankreas memproduksi insulin
d. pankreas memproduksi enzim amilase
e. kelebihan ADH di dalam darah
8.
Pengeluaran
keringat oleh tubuh kita dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut
ini, kecuali . . . .
a.
suhu
lingkungan d.
umur dan jenis kelamin
b.
aktivitas
tubuh e.
rangsangan saraf simpatik
c.
guncangan
emosi
9.
Kekurangan
hormon antidiuretik menimbulkan penyakit…..
a.
Diabetes
mellitus d.
nefritis
b.
Diabetes
insipidus e.
uremia
c.
Albuminuria
10.
Hasil ekskresi utama insekta adalah….
a.
Urea d. CO2
b.
Asam
urat e.
nitrat
c.
amonia
B.
Essay
1.
Mengapa
adanya protein di dalam urin merupakan pertanda bahwa ada yang salah pada
ginjal ?
2.
Mengapa
tes urin dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memakai narkoba atau
tidak ?
3.
Dihari
yang panas, kita sering melihat anjing terengah-engah dan menjulurkan lidahnya.
Jelaskan perilaku itu hubungannya dengan sistem ekskresi ?
4.
Mengapa
saat udara dingin kita sering buang air kecil ?
5.
Mengapa
kerbau suka berkubang dilumpur ? Jelaskan perilaku ini hubungannya dengan
sistem ekskresi!
Kunci
Jawaban :
A. Pilihan Ganda
1.
D 6. C
2.
D 7. C
3.
E 8. E
4.
A 9. B
5.
C 10. B
B. Essay
1. Karena jika ditemukan protein berarti ada gangguan
pada saat reabsorpsi zat-zat yang masih berguna oleh tubuh. Jika sampai
ditemukan protein dalam urin menandakan penderita tersebut mengidap penyakit
albuminuria.
2. Karena di ginjal terjadi proses penyaringan darah.
Jadi semua zat baik itu obat-obatan atau bahan lainnya yang terkandung dalam
darah akan mengalami proses penyaringan yang berakhir pada pengeluran urin oleh
ginjal melalui uretra atau zat-zat yang tidak diperlukan lagi (zat buangan)
akan dikeluarkan lewat urin, sehingga tes urin dapat dijadikan indicator untuk
mengetahui ada tidaknya seseorang memakai narkoba.
3. Karena anjing memiliki kulit yang tidak bagus untuk
proses pengeluaran keringat sehingga dengan menjulurkan lidah, anjing dapat
melepaskan panas tubuhnya ke lingkungan.
4. Saat udara dingin kita pasti sering buang air kecil
dikarenakan pori-pori kita tertutup dan adanya penyempitan pembuluh darahyang
dipengaruhi oleh suhu yang rendah, keringat pun tidak keluar sehingga andungan
air dalam darah tinggi. Hal ini mengakibatkan kita sering buang air kecil.
5. Untuk menyeimbangkan suhu tubuh dengan suhu
lingkungan, karena temperatur udara yang tinggi (panas).
Penghitungan nilai
Bentuk soal
|
Jumlah soal
|
Nomor soal
|
Skor maksimal
|
1. Pilihan Ganda
|
10
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
|
Jumlah
|
100
|
||
Bentuk soal
|
Jumlah soal
|
Nomor
soal
|
Skor maksimal
|
1. Essay
|
5
|
1
2
3
4
5
|
30
30
20
10
10
|
Jumlah
|
100
|